Sunday, January 24, 2016

Pemanfaatan Sinar Radiasi Dalam Pemuliaan Tanaman

Induksi mutasi merupakan salah satu cara meningkatkan keragaman tanaman. Induksi mutasi dapat dilakukan dengan perlakuan bahan mutagen terhadap materi reproduktif yang akan dimutasi. Pada tingkat tertentu, mutasi dapat menimbulkan keragaman genetik yang berguna dalam pemuliaan tanaman, tetapi perubahan genetik itu bukanlah disebabkan oleh perubahan rekombinasi. Berbeda dengan pemuliaan melalui persilangan, pemuliaan mutasi dapat digunakan untuk memperoleh varietas unggul dengan memperbaiki beberapa sifat yang diinginkan, tanpa mengubah sebagian besar sifat baiknya.
            Mutasi iradiasi pada tanaman dapat menimbulkan abnormalitas. Hal ini menandakan telah terjadi perubahan pada tingkat genom, kromosom, dan DNA sehingga proses fisiologis pada tanaman menjadi tidak normal dan menghasilkan variasi-variasi genetik baru. Abnormalitas tidak diharapkan dalam pemuliaan mutasi. Mutasi yang diharapkan adalah yang dapat menimbulkan keragaman pada sifat yang akan diseleksi sehingga sifat atau karakter yang lebih baik dapat diseleksi, sementara karakter yang baik pada tanaman/varietas asal tetap dipertahankan. Tingkat keberhasilan iradiasi dalam meningkatkan keragaman populasi sangat ditentukan oleh radiosensitivitas tanaman (genotipe) yang diiradiasi karena tingkat radiosensitivitas antargenotipe dan kondisi tanaman saat diiradiasi sangat bervariasi.

Hasil Pemuliaan dengan Sinar Radiasi
            Keragaman tanaman melalui induksi mutasi iradiasi dapat dilakukan pada organ reproduksi tanaman, seperti biji, setek batang, serbuk sari, akar rizoma, dan kalus. Mutagen fisik atau iradiasi untuk pemuliaan tanaman yang lazim digunakan adalah sinar gama. Kegiatan
pemuliaan mutasi dengan bantuan nuklir (iradiasi sinar gama) sudah dilakukan secara intensif di
negara-negara lain dan telah menghasilkan sekitar 1.585 varietas unggul mutan, 64% di antaranya berasal dari mutasi dengan iradiasi sinar gama. Di Indonesia, yaitu di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), pemuliaan tanaman dengan teknik mutasi telah dimulai

sejak tahun 1972.

Saturday, January 23, 2016

Laporan Membuat Elektroskop

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Sebuah benda dikatakan bermuatan listrik jika mengalami kekurangan atau kelebihan elektron. Setelah bermuatan listrik, muatan tersebut akan diam di dalam benda sehingga muatan listrik tersebut dinamakan muatan listrik statis.
Listrik statis cahaya dipandang sebagai kuantum energi dengan energi yang diskrit kuantum energi tidak dapat digambarkan sebagai gelombang tetapi lebih. Petir atau halilintar merupakan gejala alam yang biasanya muncul pada musim hujan. Muatan listrik memungkinkan terjadinya fenomena petir. Petir yaitu lompatan bunga api antara dua massa dengan medan listrik berbeda, yang ditandai dengan adanya loncatan muatan listrik antara awan dengan bumi atau awan dengan awan.

B. Pengertian Elektroskop
Elektroskop adalah semua alat yang dapat digunakan untuk mengetahui apakah suatu benda bermuatan listrik atau tidak dan jenis muatan suatu benda. Bangun elektroskop terdiri atas dua buah daun logam tipis yang dipasang tipis pada ujung batang logam. Ujung lain batang itu biasanya dipasang bola logam (knob). Untuk menghindarkan dari berpindahnya muatan ke udara bebas, batang tersebut dimasukkan ke dalam kaca.
Contoh gambar elektroskop:

Description: C:\Users\hp\Documents\alyssa\download (7).png

C.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah cara mendeteksi muatan listrik pada suatu benda?

D.    Tujuan
1.    Untuk mendeteksi  muatan listrik pada suatu benda .



E. ALAT dan BAHAN
1.                   Botol gelas plastik ukuran sedang.
2.                  Tutup Botol
3.                   Kawat tembaga panjang 40cm  
4.                  Kertas aluminium foil
5.                  Penggaris plastik 

F. LANGKAH PERCOBAAN
1.       Dengan menggunakan sebuah paku, buatlah sebuah lubang kecil melalui pusat tutup     botol dari atas ke bawah.
2.      Dorong kawat tembaga 0,4mm dengan panjang  50 cm melalui lubang dan sisakan kira-kira 2,5 cm muncul di atas tutup botol.
3.      Tekuk kawat dari bawah tutup botol membentuk cantelan jas. 

Description: C:\Users\hp\Documents\alyssa\download.png
4.       
5.      Potong selembar kertas aluminium foil membentuk keping tipis dengan panjang 2,5 cm dan lebar 0,6 cm.







6.      Description: C:\Users\hp\Documents\alyssa\download (1).png
Description: C:\Users\hp\Documents\alyssa\download (2).png
7.      Tekuk keping foil ini tepat di bagian tengahnya, dan gantungkan pada centelan datar kawat. Letakkan cantelan dan keping foil ke dalam botol itu. Yakinkan bahwa keping foil dan cantelan kawat tidak menyentuh sisi atau dasar botol.
8.      Description: C:\Users\hp\Documents\alyssa\download (3).png
9.      Gulung kawat tembaga di bagian atas tutup botol dalam bentuk spiral (obat nyamuk bakar).
10.  Description: C:\Users\hp\Documents\alyssa\download (4).png
11.   Kamu baru saja selesai membuat sebuah elektroskop sederhana yang dapat mendeteksi muatan listrik.


G. PRINSIP KERJA ELEKTROSKOP
                Prinsip kerja elektroskop adalah induksi listrik. Induksi listrik adalah peristiwa pemisahan muatan listrik pada benda netral jika benda itu didekati dengan benda lain yang bermuatan listrik. Dimana jika kepala elektroskop yang netral didekatkan dengan benda, maka daun elektroskop akan mengembang jika benda tersebut bermuatan listrik, dan tetap jika benda tersebut tidak bermuatan listrik. Lebih jelasnya amati gambar berikut ini :)
·         Jika didekatkan dengan benda yang bermuatan negatif,
seperti sedotan.
Description: C:\Users\hp\Documents\alyssa\download (5).png

·         Jika didekatkan dengan benda yang bermuatan positif, seperti kaca
Description: C:\Users\hp\Documents\alyssa\download (6).png
              
  

Bila diamati, tidak ada perbedaan ketika elektroskop didekatkan dengan benda bermuatan positif/negatif, karena yang terlihat daun elektroskop sama-sama mengembang ketika didekatkan dengan benda bermuatan positif/negatif.

    Ketika benda seperti sedotan digosok-gosok dengan gerakan yang searah, maka sedotan yang semula netral menjadi bermuatan negatif. pada saat sedotan yang bermuatan negatif didekatkan dengan kepala elektroskop yang netral, maka muatan positif elektroskop mengalir mendekati muatan negatif sedotan (tarik menarik), sedangkan muatan negatif elektroskop mengalir menuju daun elektroskop untuk menjauhi muatan negatif sedotan (tolak menolak). Ketika muatan negatif pada daun elektroskop saling tolak menolak, maka daun elektroskop mengembang.  


BAB II
PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah :
1.    Muatan listrik yang diperoleh dengan cara induksi adalah berbeda jenis dengan muatan yang digunakan untuk menginduksi. Jika benda yang digunakan untuk menginduksi bermuatan listrik negatif, muatan listrik yang diperoleh adalah positif.
2.    Benda bermuatan listrik sejenis tolak-menolak, dan benda bermuatan listrik tidak sejenis tarik menarik.